Dua tahun sudah kita jalani hubungan ini
Tapi ternyata itu tak ada artinya
Dua tahun sudah kita jalani hubungan ini
Tapi kau meninggalkannya tanpa kenangan brarti
Dulu kau begitu perhatian
tapi kini tak lagi
Dulu kau begitu penyayang
tapi kini telah hilang
tersapu oleh ombak kebencian
di antara kita
Aku tak mengerti dengan semua ini
kau tinggalkanku dengan penuh kebohongan
Kau tinggalkanku dengan rasabenci
Kau tinggalkanku dengan perasaan muak
Setelah dua tahun bersama
Kuyakin kamu hanya pemanis hidupku
Ternyata kamu bukan soulmateku
Ternyata kamu bukan bidadari yang menemaniku ke surga
dan Ternyata bukan kamu yang bisa mengerti aku apa adanya
?????
Thursday, September 9, 2010
Posted by
pujangga malam
at
1:50 PM
3
comments
Email ThisBlogThis!Share to XShare to FacebookShare to Pinterest
Lelaki tua itu
Tuesday, August 24, 2010
Lelaki tua itu begitu gagah
Dengan kepulan asap rokok
dan aroma kopi yang menemaninya
Ia bercerita padaku tentang
arti kehidupan
Suaranya yang lantang
Mampu menggetarkan ranah pikirku
Yang mencoba berontak dari penjara pikiran
Yang mengekangku dengan jeruji kemunafikan dan kepalsuan
akan kehidupan ini
Kepintarannya yang khas
Mampu membangunkan jiwa-jiwa sastraku
yang telah lama tertidur
Yang telah lama terninabobokan
oleh kata-kata sang pujangga birokrat
Sosoknya yang bijaksana
Mampu membangkitkan lagi
sosok ayah yang telah lama pergi
Sosok ayah yang mampu menjadi sahabat
Sosok ayah yang mampu mengajarkanku
akan pentingnya tanggung jawab itu
Lelaki tua itu memang telah termakan usia
Tergerus oleh pahit manisnya kehidupan
Namun jiwa mudanya telah menyadarkanku
akan banyak hal tentang kehidupan
Lelaki tua itu
Beliau adalah guru dan kawan sejatiku
Dedicated to M.A.R
Posted by
pujangga malam
at
12:18 AM
0
comments
Email ThisBlogThis!Share to XShare to FacebookShare to Pinterest
Kini kutahu
Monday, August 23, 2010
Kini kutahu
Cinta kita hanyalah cinta semu
Cinta yang terpaut dalam dimensi waktu
Cinta yang hanya bermelodikan saja-sajak cinta
Cinta yang hanya tergambarkan oleh
simbol bunga mawar merah
Kini kutahu
Cinta kita layaknya
dawai gitar yang terputus
Tak ada lagi notasi cinta yang tercipta
Tak ada lagi melodi rindu yang terngiang
di hati kita
Yang tersisa hanyalah tinggal nada-nada sumbang
yang mengoyak hati yang telah luka
Kini kutahu
Hati kita berdua telah tersayat oleh
kemunafikan cinta
Terbakar oleh api-api pengkhianatan
tanpa menyisakan puing-puing pondok cinta
yang pernah ada dalm hati kita
Kini kutahu
walaupun sakit
tapi kuharus akui
Cinta kita telah mati
Posted by
pujangga malam
at
5:13 PM
0
comments
Email ThisBlogThis!Share to XShare to FacebookShare to Pinterest
Surga
Thursday, August 19, 2010
Mungkin hingga ajalku menjemput
Satu pertanyaan kan terus kutanyakan pada-Nya
Pantaskah aku masuk surga Tuhan???
Pantaskah aku menikmati keindahan surgawi-Mu???
Kubertanya begini bukan karena ku pasrah
Tapi kutahu diriku ini lemah
Kutahu diriku hanyalah manusia biasa
Kutahu diriku ini telah terbenam oleh dosa-dosa
yang mengkungkung diriku
Sejak Kau mengizinkan ku turun ke dunia ini
Kutahu diriku ini telah hampir menjadi kafir pada-Mu
Tuhan!!!
Pantaskah aku masuk surgamu??
Saat kutahu bahkan kakipun telah tercampur
dengan bau maksiat
Saat kutahu kalau diriku telah terkotori oleh nikmatnya dunia ini
Saat kutahu jiwaku dan imanku terkadang beralih
Tuhan!!
Pantaskah aku mencium bau surgamu??
Pantaskah aku menjadi suami
bagi bidadari yang kau siapkan untukku???
Pantaskah aku kembali bersujud padamu????
Memohon ampun mengucapkan asma mu ya Alah
Tuhan!!
Satu permintaanku padamu
Tempatkan aku di tempat yang Kau
anggap terbaik bagiku
Tapi kuberharap tempat terbaik itu adalah
Surgamu
Posted by
pujangga malam
at
8:19 PM
0
comments
Email ThisBlogThis!Share to XShare to FacebookShare to Pinterest
Lelaki itu
Monday, August 16, 2010
Lelaki itu telah pergi
Meninggalkan sejuta kenangan
Meninggalkan sejuta cerita;dan
Meninggalkan segudang tanya
yang belum sempat ia jawab
Lelaki itu telah pergi
Lelaki yang mengajarkanku
akan pahit manisnya kehidupan
Lelaki yang memarahiku
agar ku jadi orang yang lebih baik darinya
Lelaki yang menyayangiku
menemaniku setiap malam
hingga kuterlelap di pundaknya
Lelaki yang mengajarkanku ibadah
agar kutaklupa bercengkrama dengan Pencipta
Lelaki itu telah pergi
Kini tak ada lagi yang menemaniku berpuasa
Tak ada lagi yang mengajariku mengaji
Tak ada lagi yang membangunkanku tuk sahur
Tak ada lagi yang menemaniku shalat id
Tak ada lagi yang menemaniku makan ketupat leparan;dan
Tak ada lagi tangannya yang kucium tuk meminta maaf
Kini lelaki itu telah pergi selamanya
Tuk menemani Tuhan di surga sana
Meninggalkan pesan singkat padaku
"Jangan kau lupakan aku anakku"
Posted by
pujangga malam
at
12:21 AM
0
comments
Email ThisBlogThis!Share to XShare to FacebookShare to Pinterest
Refrain-It's always been u
Saturday, August 14, 2010
Kutak tahu harus berbuat apa
Saat panah cinta menusuk jantungku
Menggetarkan setiap urat nadiku
yang bergejolak saat melihat mata
dan senyumannya itu
Kutahu diriku salah
jiwaku seakan goyah
melihat pesona bibir merahnya
Mengapa mesti dia Tuhan??
Perempuan yang menjadi sahabatku
Perempuan yang menjadi lentera hatiku
tempatku bersandar di atas trampolin
"trampolin kawan sejati"
Namun rasa ini tak mampu lagi kupendam
Kuutarakan rasa cintaku dengan sajak-sajak cinta
Kuutarakan rasa cintaku dengan refrain-refrain cinta
Kuutarakan rasa cintaku kuingin menjadi ksatria putih
bagi dirimu
Karena bagiku "it's always been you"
Inspired by : Refrain by Wina Effendi
Dedicated to someone who has stolen my heart
Posted by
pujangga malam
at
9:35 PM
2
comments
Email ThisBlogThis!Share to XShare to FacebookShare to Pinterest
Negeriku
Friday, August 13, 2010
Negeriku kini telah mati
Negeriku yang dulu kubanggakan
akan keindahan alamnya yang laksana taman edensor
dan senyuman khas rakyatnya laksana oase di gurun pasir
Namun kini itu semua telah sirna
Bahkan garudapun tak mampu lagi menegakkan sayapnya
Rasa malunya terhadap generasi penerus
yang bahkan Indonesia Rayapun hanya jadi nyanyian belaka
dan makna Bhinneka Tunggal Ika yang seakan lenyap
dalam diri mereka
Negeriku ini layaknya kapal karam
Tanpa nakhoda kapal yang handal
Terombang-ambing di tengah samudra kehancuran
terhempas oleh ombak kemiskinan
terhantam oleh badai penipuan dan pengkhianatan
dan petir-petir perpecahan yang menggelegar
yang siap menghantam
Negeriku!!
Maaf kutak mampu berbuat apa-apa
Hanya kata-kata ini yang mampu kurangkai
karena inilah rasa nasionalismeku padamu
Posted by
pujangga malam
at
9:00 PM
0
comments
Email ThisBlogThis!Share to XShare to FacebookShare to Pinterest
Subscribe to:
Posts (Atom)